Minggu, 27 Maret 2011

HOW IT WORKS : MOBILE PHOTO PRINTER


Berapa jumlah photo yang Anda simpan dalam komputer atau ponsel? Berapa di antaranya yang telah Anda cetak? Rasanya, separuh pun tidak. Selain karena “kemalasan” mendatangi tempat pencetakan foto, harga yang harus ditebus untuk setiap lembar cetak foto masih cukup tinggi. Untunglah, kini telah ada teknologi baru yang memungkinkan Anda mencetak foto dengan murah dan cepat., yakni mobile photo printer.

Berbeda dengan mencetak foto menggunakan photo printer pendahulunya, teknologi anyar pencetakan foto ini tidak lagi menggunakan tinta. Karena ketiadaan tinta dengan ukuran cartridge yang cukup memakan tempat ukuran mobile photo printer dapat diperkecil. Kata “mobile” disematkan pada perangkat ini karena beberapa printer dilengkapi dengan teknologi wireless untuk menerima perintah pencetakan.

Generasi Awal
Pada tahun 2007, Zink (berasal dari “Zero Ink”) anak perusahaan Polaroid yang baru didirikan mengumumkan teknologi pencetakan tanpa tinta. Selanjutnya, bersama induknya, perusahaan ini mengembangkan printer mungil yang tidak akan mengotori tangan dan baju Anda dengan bocoran tinta. Printer mungil ini diberi nama PoGo, printer portable pertama tanpa tinta generasi pertama yang ada di pasaran.
Printer PoGo terhubung dengan kamera digital melalui seutas kabel USB, yang memungkinkan kamera dan priter terhubung langsung tanpa perantara PC. Selain itu, printer ini juga dilengkapi dengan teknologi Bluetooth, yang memungkinkan terhubung dengan ponsel tanpa perantara kabel USB. Keduanya (ponsel & printer) da[dapat deprogram untuk berkomunikasi secara wireless.
Selain dengan induknya, sampai saat ini Zink telah bekerjasama dengan tiga perusahaan lain untuk menciptakan printer serupa. Zink juga tengah mengembangkan sebuah perangkat yang menyerupai kamera Polaroid zaman “batu” : perangkat two in one yang menggabungkan kamera digital dan printer dalam satu kemasan. Ke depan, Zink berharap teknologinya juga diadopsi oleh ponsel.

Kristal Warna
Bagaimana mungkin bisa mencetak di atas kertas tanpa menggunakan tinta? Pertanyaan ini mungkin menggangu Anda sejak awal. Namun, bagi yang menggeluti dunia fotografi tradisional yang mengenal istilah film negatif dan kertas positif jawaban atas pertanyaan tersebut pasti sudah menempel di kepala Anda. Kuncinya terletak “di dalam kertas” itu sendiri.
Sebelum proses pencetakan dilakukan, kertas terlihat seperti biasa : putih. Seperti yang telah disinggung di atas, semua (warna) yang dibutuhkan untuk menampilkan photo terdapat di dalam kertas. Jadi, alih-alih menggunakan tinta untuk melumuri permukaan kertas, proses pencetakan justru memunculkan warna yang telah tersimpan di dalam kertas tersebut.
Setiap helai kertas foto Zink mengandung kristal celup (dye crystals), sebagian dapat berubah menjadi warna cyan, sebagian dapat berubah menjadi warna magenta dan sebagian dapat berubah menjadi warna yellow. Sebelum dilakukan proses pencetakan, kristal ini tidak ditangkap oleh mata dan tidak berwarna. Untuk memunculkanwarna dari Kristal tersebut, dilakukan proses pemanasan.
Proses pemanasan ini menyebabkan reaksi kimia dari kristal-kristal tersebut, yang mengubahnya dari tidak berwarna menjadi kaya akan warna. Untuk melihat lebih dekat bagaimana cara kerja kertas foto ini, mari perhatikan  lapisan yang terkandung di dalamnya;
1.    Lapisan Dasar (Base Layer)
Merupakan lapisan pertama yang menjadi tempat bagi lapisan kristal warna. Pada kertas PoGo, lapisan in memiliki sisi belakan berbahan perekat sehingga foto yang telah jadi bias ditempel seperti stiker.
2.    Lapisan Pencitraan Cyan (Cyan Imaging Layer)
Merupakan lapisan pembentuk gambar, yang akan melepaskan warna cyan bila dipanasi dengan temperatur rendah dalam waktu yang lama.
3.    Lapisan Pencitraan Magenta (Magenta Imaging Layer)
Merupakan lapisan yang melepaskan warna magenta bila dipanaskan dengan temperatur sedang dalam waktu yang sedang.
4.    Lapisan Pencitraan Yellow (Yellow Imaging Layer)
Merupakan lapisan yang melepaskan warna kuning bila dipanaskan dalam temperatur tinggi dalam waktu yang singkat.
5.    Lapisan Pelindung (Overcoat Layer)
Lapisan ini melindungi permkaan kertas foto dengan bahan polymer bening, yang menjaga foto dari bias yang mungkin ditimbulkan oleh sinar, panas dan air. Lapisan ini juga membuat tampilan kertas foto menjadi glossy atau mengkilap.

Di antara ketiga lapisan tersebut, diselipkan interlayer yang menjaga agar masing-masing lapisan tidak saling bercampur. Temperatur rendah dan waktu yang lama (dalam proses pelepasan warna cyan ) sebenarnya tidaklah rendah dan lama. Temperatur yang digunakan berkisar antara 100-200 derajat Celcius dan waktu pemanasan 16 millisecond (16/100 detik).
Sumber PC Mild

0 komentar:

Posting Komentar