Berita Microsoft akan mengakuisisi Skype akhirnya terbukti kebenarannya, meski prediksi jumlah pembayaran sedikit meleset. Vendor software terbesar di dunia itu telah setuju untuk membeli Skype dengan harga USD 8,5 miliar (sekitar Rp 72 triliun).
Microsoft resmi mengumumkan kesepakatan tersebut dalam rilisnya pada media. Pencaplokan Skype diyakini bakal membuat Microsoft jadi pemain yang kuat dalam layanan komunikasi internet berbasis video dan suara.
Pembelian sejumlah USD 8,5 miliar ini adalah akuisisi terbesar Microsoft dalam tiga dekade terakhir. Akuisisi termahal sebelumnya terjadi kala Microsoft membeli perusahaan marketing digital aQuantive di 2007, senilai USD 6 miliar.
Meski Skype memiliki jumlah utang USD 686 juta, persetujuan tersebut dinilai tetap bakal menguntungkan bagi Microsoft. Diyakini, Skype nantinya akan terintegrasi di Microsoft Live. Microsoft menyatakan bahwa Skype akan mendukung berbagai lini produk Microsoft seperti Windows Phone 7, Xbox dan Kinect.
"Skype adalah layanan fenomenal yang dicintai jutaan orang di seluruh dunia. Bersama-sama, kami bisa menciptakan masa depan komunikasi real time sehingga memudahkan orang terhubung dengan keluarga, teman, klien dan kolega di seluruh dunia," ucap CEO Microsoft, Steve Ballmer.
Pembelian sejumlah USD 8,5 miliar ini adalah akuisisi terbesar Microsoft dalam tiga dekade terakhir. Akuisisi termahal sebelumnya terjadi kala Microsoft membeli perusahaan marketing digital aQuantive di 2007, senilai USD 6 miliar.
Meski Skype memiliki jumlah utang USD 686 juta, persetujuan tersebut dinilai tetap bakal menguntungkan bagi Microsoft. Diyakini, Skype nantinya akan terintegrasi di Microsoft Live. Microsoft menyatakan bahwa Skype akan mendukung berbagai lini produk Microsoft seperti Windows Phone 7, Xbox dan Kinect.
"Skype adalah layanan fenomenal yang dicintai jutaan orang di seluruh dunia. Bersama-sama, kami bisa menciptakan masa depan komunikasi real time sehingga memudahkan orang terhubung dengan keluarga, teman, klien dan kolega di seluruh dunia," ucap CEO Microsoft, Steve Ballmer.
DARI BERBAGAI SUMBER
1 komentar:
Bagus informasinya, kunjung balik ya
Posting Komentar